Senin, 11 Januari 2021

Meningkatkan produktifitas dan 7 pemborosan sebuah perusahaan

Pembahasan dan soal : https://youtu.be/tX1OXexvrKA

Jawaban : 

Nama : Ihsan Burhanudin

Npm : 10120532

Kelas : G1 Manajemen

Tugas 11 identifikasi 7 pemborosan umum

Yang pertama adalah menghasilkan produk cacat, tentu saja kita semua paham mengapa produk 

cacat bisa menyebabkan pemborosan. Karena suatu produk cacat harus mengalami proses ulang 

ataupun proses perbaikan, proses-proses yang berlangsung ini tentu saja akan memakan banyak 

biaya, dan meskipun produk cacat ini tidak diproses ulang, produk ini akan tetap masuk dalam 

perhitungan HPP suatu perusahaan, Mari kita berandai-andai dengan menghasilkan begitu 

banyak produk cacat dalam suatu proses produksi dan membebankannya pada produk yang baik, 

betapa besarnya perhitungan HPP yang bisa dihasilkan ?

Yang kedua adalah lingkungan tempat bekerja atau lingkungan produksi, mungkin saja akan 

banyak pembaca yang bertanya-tanya mengapa suatu lingkungan tempat bekerja bisa menjadi 

sebuah pemborosan yang tidak terlihat ? Alasannya adalah karena suatu lingkungan yang tidak 

terawatt atau pun tidak terjamin keamananya bisa menyebabkan berbagai hal yang merugikan 

terjadi pada proses kegiatan bisnis. Coba bayangkan apabila dengan lingkungan yang tidak 

aman, akan menyebabkan kecelakaan kerja terhadap pekerja yang ada lalu efeknya adalah waktu 

proses produksi akan menjadi lebih lama dari sebelumnya, perusahaan perlu mengeluarkan biaya 

untuk mengobati pekerja yang terluka dan sebagainya. Dan lagi-lagi semuanya berimbas pada 

perhitungan HPP sebuah perusahaan, tentu saja perusahaan tidak mau rugi dengan mengeluarkan 

biaya pengobatan tanpa ada penggantinya. Yang terjadi adalah masukan saja pengeluaran yang 

ada di dalam perhitungan HPP.

Yang ketiga adalah Overproduction atau yang sering kita sebut dengan produksi yang 

berlebihan. Banyak perusahaan tidak sadar dengan buruknya produksi yang berlebihan. Mereka 

hanya berpikir dengan memproduksi yang sebanyak banyaknya akan mempermudah proses 

bisnis mereka, karena konsumen akan senang dengan produk-produk yang ready stock padahal 

perilaku seperti ini cukup riskan melihat perkembangan pasar saat ini, yang dimana konsumen 

menjadi cepat bosan akan suatu produk. Dan bila itu terjadi, perusahaan yang memproduksi 

sebanyak-banyaknya akan kesulitan menjual produknya dan cash flow pun akan terhambat. 

Bukankah itu termasuk pemborosan ?

Yang keempat adalah waktu menunggu, hal yang terlihat cukup sederhana ini ternyata 

merupakan pemborosan yang paling sering terjadi hampir diseluruh perusahaan baik itu 

perusahaan besar ataupun kecil. Mengapa ? Mari kita berandai-andai apabila kita membeli suatu 

barang di sebuah toko, lalu kita memesan kepada pegawai yang melayani kita, kemudian kita 

diminta untuk menunggu karena barang yang kita inginkan akan diambil. Akan tetapi ternyata

setelah beberapa saat kita menunggu barang yang kita inginkan tidak kunjung ada, dan kita tetap 

diminta untuk menunggu, kira-kira apa yang terjadi ? Tentu saja kita menjadi kesal dan 

kemungkinan terbesar adalah kita meninggalkan toko itu dan mencari barang yang kita perlukan 

di tempat lain. Bukankah kehilangan seorang pelanggan merupakan pemborosan ?

Yang kelima adalah tidak optimalnya kemampuan pegawai yang kita miliki. Pernahkah kita 

membayangkan bahwa pegawai atau pekerja yang kita miliki merupakan suatu sumber daya 

yang bisa kita kembangkan ? Dengan tidak mengembangkan kemampuan dari pekerja kita dan 

memilih untuk pekerja baru yang sudah memiliki kemampuan yang ada merupakan pemborosan. 

Padahal dengan sedikit perhatian yang diberikan untuk pekerja yang ada kita bisa meningkatkan 

kemampuannya dan tentu saja itu lebih hemat daripada kita mencari pekerja yang sudah “jadi” 

dan pastinya loyalitas pekerja lama akan lebih besar daripada pekerja yang baru kita rekrut.

Yang keenam adalah alat angkut atau transportasi, peralatan yang dimaksud bisa berbagai 

macam semisal handlift, kereta dorong, forklift. Mengapa alat transportasi menjadi sebuah 

pemborosan ? Bukan kah itu merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, atau pun 

semacam investasi ? Untuk menjawab itu kita perlu kembali lagi melihat alasan mengapa kita 

harus membeli peralatan tersebut. Apabila peralatan disebut dibeli karena harus memindahkan 

benda yang letaknya cukup jauh dan berat tentu kita berpikir kita harus membeli suatu alat yang 

bisa membantu kita. Akan tetapi apakah penempatan dari barang tersebut sudah tepat ? Semisal 

benda memiliki massa yang sangat berat dan termasuk golongan produk fast moving, tapi barang 

tersebut diletakkan berjauhan dari pintu keluar bukankah itu suatu kesalahan ? Karena kesalahan 

tersebut kita menjadi seakan akan membutuhkan peralatan untuk mengangkutnya. Bukan kah itu 

merupakan suatu pemborosan dimana kita menginvestasikan sesuatu yang belum kita butuhkan ?

Tempat penyimpanan menjadi pemborosan ketujuh dalam pembahasan ini, apa yang salah ? 

Barang-barang yang kita simpan, menjadi timbulnya pemborosan tempat penyimpanan ini 

terjadi. Mengapa bisa begitu ? Mari coba bayangkan, dengan menyimpan barang secara asal dan 

tidak beraturan, bukannkah akan memakan ruang yang lebih besar daripada yang seharusnya ? 

Dan ketika ruangan itu penuh aktifitas produksi kita terganggu karena tidak ada tempat untuk 

menyimpan. Jadi bisa kah suatu tempat penyimpanan menjadi pemborosan yang tidak terlihat ? 

Anda yang menilai sendiri.

Salah satu cara mengatasi pemborosan adalah dengan menggunakan sistem 5R. Metode ini 

merupakan akronim dari Ringkas Rapi Resik Rawat dan Rajin. Di dalamnya terdapat langkah-

langkah yang harus diterapkan untuk menghilangkan pemborosan. Suatu metode yang sangat 

sederhana tetapi apabila dilakukan dengan penuh komitmen akan berdampak sangat besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar