Pembahasan dan soal : https://youtu.be/tX1OXexvrKA
Jawaban :
Nama : Ihsan Burhanudin
Npm : 10120532
Kelas : G1 Manajemen
Tugas 11 identifikasi 7 pemborosan umum
Yang pertama adalah menghasilkan produk cacat, tentu saja kita semua paham mengapa produk
cacat bisa menyebabkan pemborosan. Karena suatu produk cacat harus mengalami proses ulang
ataupun proses perbaikan, proses-proses yang berlangsung ini tentu saja akan memakan banyak
biaya, dan meskipun produk cacat ini tidak diproses ulang, produk ini akan tetap masuk dalam
perhitungan HPP suatu perusahaan, Mari kita berandai-andai dengan menghasilkan begitu
banyak produk cacat dalam suatu proses produksi dan membebankannya pada produk yang baik,
betapa besarnya perhitungan HPP yang bisa dihasilkan ?
Yang kedua adalah lingkungan tempat bekerja atau lingkungan produksi, mungkin saja akan
banyak pembaca yang bertanya-tanya mengapa suatu lingkungan tempat bekerja bisa menjadi
sebuah pemborosan yang tidak terlihat ? Alasannya adalah karena suatu lingkungan yang tidak
terawatt atau pun tidak terjamin keamananya bisa menyebabkan berbagai hal yang merugikan
terjadi pada proses kegiatan bisnis. Coba bayangkan apabila dengan lingkungan yang tidak
aman, akan menyebabkan kecelakaan kerja terhadap pekerja yang ada lalu efeknya adalah waktu
proses produksi akan menjadi lebih lama dari sebelumnya, perusahaan perlu mengeluarkan biaya
untuk mengobati pekerja yang terluka dan sebagainya. Dan lagi-lagi semuanya berimbas pada
perhitungan HPP sebuah perusahaan, tentu saja perusahaan tidak mau rugi dengan mengeluarkan
biaya pengobatan tanpa ada penggantinya. Yang terjadi adalah masukan saja pengeluaran yang
ada di dalam perhitungan HPP.
Yang ketiga adalah Overproduction atau yang sering kita sebut dengan produksi yang
berlebihan. Banyak perusahaan tidak sadar dengan buruknya produksi yang berlebihan. Mereka
hanya berpikir dengan memproduksi yang sebanyak banyaknya akan mempermudah proses
bisnis mereka, karena konsumen akan senang dengan produk-produk yang ready stock padahal
perilaku seperti ini cukup riskan melihat perkembangan pasar saat ini, yang dimana konsumen
menjadi cepat bosan akan suatu produk. Dan bila itu terjadi, perusahaan yang memproduksi
sebanyak-banyaknya akan kesulitan menjual produknya dan cash flow pun akan terhambat.
Bukankah itu termasuk pemborosan ?
Yang keempat adalah waktu menunggu, hal yang terlihat cukup sederhana ini ternyata
merupakan pemborosan yang paling sering terjadi hampir diseluruh perusahaan baik itu
perusahaan besar ataupun kecil. Mengapa ? Mari kita berandai-andai apabila kita membeli suatu
barang di sebuah toko, lalu kita memesan kepada pegawai yang melayani kita, kemudian kita
diminta untuk menunggu karena barang yang kita inginkan akan diambil. Akan tetapi ternyata
setelah beberapa saat kita menunggu barang yang kita inginkan tidak kunjung ada, dan kita tetap
diminta untuk menunggu, kira-kira apa yang terjadi ? Tentu saja kita menjadi kesal dan
kemungkinan terbesar adalah kita meninggalkan toko itu dan mencari barang yang kita perlukan
di tempat lain. Bukankah kehilangan seorang pelanggan merupakan pemborosan ?
Yang kelima adalah tidak optimalnya kemampuan pegawai yang kita miliki. Pernahkah kita
membayangkan bahwa pegawai atau pekerja yang kita miliki merupakan suatu sumber daya
yang bisa kita kembangkan ? Dengan tidak mengembangkan kemampuan dari pekerja kita dan
memilih untuk pekerja baru yang sudah memiliki kemampuan yang ada merupakan pemborosan.
Padahal dengan sedikit perhatian yang diberikan untuk pekerja yang ada kita bisa meningkatkan
kemampuannya dan tentu saja itu lebih hemat daripada kita mencari pekerja yang sudah “jadi”
dan pastinya loyalitas pekerja lama akan lebih besar daripada pekerja yang baru kita rekrut.
Yang keenam adalah alat angkut atau transportasi, peralatan yang dimaksud bisa berbagai
macam semisal handlift, kereta dorong, forklift. Mengapa alat transportasi menjadi sebuah
pemborosan ? Bukan kah itu merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, atau pun
semacam investasi ? Untuk menjawab itu kita perlu kembali lagi melihat alasan mengapa kita
harus membeli peralatan tersebut. Apabila peralatan disebut dibeli karena harus memindahkan
benda yang letaknya cukup jauh dan berat tentu kita berpikir kita harus membeli suatu alat yang
bisa membantu kita. Akan tetapi apakah penempatan dari barang tersebut sudah tepat ? Semisal
benda memiliki massa yang sangat berat dan termasuk golongan produk fast moving, tapi barang
tersebut diletakkan berjauhan dari pintu keluar bukankah itu suatu kesalahan ? Karena kesalahan
tersebut kita menjadi seakan akan membutuhkan peralatan untuk mengangkutnya. Bukan kah itu
merupakan suatu pemborosan dimana kita menginvestasikan sesuatu yang belum kita butuhkan ?
Tempat penyimpanan menjadi pemborosan ketujuh dalam pembahasan ini, apa yang salah ?
Barang-barang yang kita simpan, menjadi timbulnya pemborosan tempat penyimpanan ini
terjadi. Mengapa bisa begitu ? Mari coba bayangkan, dengan menyimpan barang secara asal dan
tidak beraturan, bukannkah akan memakan ruang yang lebih besar daripada yang seharusnya ?
Dan ketika ruangan itu penuh aktifitas produksi kita terganggu karena tidak ada tempat untuk
menyimpan. Jadi bisa kah suatu tempat penyimpanan menjadi pemborosan yang tidak terlihat ?
Anda yang menilai sendiri.
Salah satu cara mengatasi pemborosan adalah dengan menggunakan sistem 5R. Metode ini
merupakan akronim dari Ringkas Rapi Resik Rawat dan Rajin. Di dalamnya terdapat langkah-
langkah yang harus diterapkan untuk menghilangkan pemborosan. Suatu metode yang sangat
sederhana tetapi apabila dilakukan dengan penuh komitmen akan berdampak sangat besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar