Senin, 11 Januari 2021

Identifikasi film The messenger of god

 Identifikasi Tokoh Film The Messenger of God

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kecerdasan Emosional

Dosen Pengampu : Dedeh Supriatni, S.Pd., MM.


Disusun oleh:

Andi Sutisna                                  

Cici Siti Aisyah                               

Hendrik Dwy Fajar Maulana         

Hilwa Hasna Huwaida                   

Ihsan Burhanudin                          

Ii Suhartini                                     

Ita Larasati

Kiki Ratnasari                               

Moch. Rashil Aloemgir                 

Neng Suyantiny                           

Santi Nurul Adha                         

Siti Sabariah                                

Vierla Aulia                                  


A. Sinopsis Film

Film diawali pada masa 7 tahun kenabian Nabi Muhammad SAW. Di Makkah. Saat itu, Abu Lahab ingin menghukum seseorang yang dianggapnya telah berkhianat dan bersekongkol dengan Abu Thalib, namun dihentikan oleh Hamzah. Hamzah berbicara dengan Abu Sofyan yang juga tidak menyukai Nabi Muhammad dan pengikutnya karena dianggap menyebarkan fitnah.

7 tahun berlalu Rasulullah berdakwah. Kaum Musyirikin semakin menjadi menyakiti Kaum Muslimin. Hingga tiba puncaknya, mereka berupaya membunuh Rasulullah dan inilah yang menjadi sebab Rasulullah dan para sahabat meninggalkan Makkah. Kaum Musyrikin menutupi akses Kaum Muslimin.

Malam hari, Abu Thalib mendatangi pertemuan para pemimpin suku yang membicarakan Nabi Muhammad SAW. Abu Sofyan memberikan ancaman nya kepada Abu Thalib.

Alur film ini kemudian mundur ke masa kelahiran Nabi Muhammad SAW.  Saatt itu pasukan gajah Raja Abrahah ingin menaklukkan Makkah dan Ka’bah. Abu Thalin menemui Abdul Muthalib, namun ia meminta untuk dicarikan orang Habasyah untuk menemaninya menghadapi Abrahah. Abdul Muthalib menemui Abrahah, lalu Abrahah memberikan ultimatum. Namun Abdul Muthalib memasrahkan Ka’bah dan Makkah kepada Allah Swt. Setelah itu, pasukan gajah Abrahah yang menuju Makkah tidak bisa memasukinya. Gajah-gajah tidak ingin maju dan malah mundur. Lalu pasukan Burung Ababil menjatuhkan batu panas ke pasukan Abrahah hingga tewas.

Di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Langit begitu terang, para patung berhala jatuh dan hancur, air sumur begitu deras, serta rumah Siti Aminah sangat bercahaya. Abdul Muthalib mengadakan bentuk syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kaum Yahudi mulai mencari bayi istimewa yang baru lahir untuk melindungi kaum mereka.

Di saat semua orang memberi nama anaknya dengan kesukuannya. Abdul Muthalib berjalan menuju Hajar Aswad untuk ber-Tabarruk. Ia memasuki Ka’bah. Setelah keluar ia mengumumkan nama Muhammad, yang tentu saja diprotes oleh Kaum Musyirikin.

Tsuwaibah yang merupakan budak Jamilah (Ummu Jamil) menjadi ibu susu pertama Nabi Muhammad SAW. Karena ibunya, Siti Aminah tidak memiliki ASI. Namun hal ini ditentang oleh Abu Lahab dan istrinya.

Setelah itu, Halimah menjadi ibu susu Nabi Muhammad SAW selanjutnya. Ia bertemu Aminah pertama kali saat untanya berhenti di depan rumah Aminah. Sesuai adat Nabi Muhammad SAW di bawa ke tempat tinggal Halimah yang perjalanannya selama 2 hari. Saat Nabi Muhammad SAW tiba di tempat tinggal Halimah, hujan turun dengan derasnya. Setelah usia Nabi Muhammad SAW bertambah, beliau diajak kembali ke Makkah untuk bertemu ibu dan keluarganya. Namun tidak lama, Nabi Muhammad SAW diajak kembali ke kampung halaman Halimah.

Saat itu, muncullah keajaiban/mukjizat dimana Nabi Muhammad SAW menyembuhkan Halimah yang kala itu sedang sakit. Berita itu cepat menyebar, sehingga menimbulkan bahaya untuk Nabi Muhammad SAW saat itu. Sehingga, Nabi Muhammad SAW segera dikembalikan ke keluarganya di Makkah. Namun, oleh kakeknya beliau disembunyikan di sebuah Gua.

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW dan Siti Aminah pergi meninggalkan Makkah. Setelah mereka sampai ditempat di tuju, mereka disambut dengan baik. Aminah membawa Nabi Muhammad SAW ke tempat dimana ayahnya, Abdullah wafat. Aminah mengingat pertemuan pertamanya dengan Abdullah dan Nabi Muhammad SAW membawakan sebuah apel seperti halnya Abdullah.

Saat itu Aminah sedang sakit. Namun, ia melanjutkan perjalanannya menghantarkan amanat Abdullah. Abu Thalib mendapatkan mimpi tentang Nabi Muhammad SAW. Sehingga ia tidak tenang. Ia meminta izin kepada Abdul Muthalib. Kemudian ia pergi menyusul Nabi Muhammad SAW dan ibunya. Abu Thalib bertemu dengan yang saat itu menemani Aminah dan Nabi Muhammad SAW. Ia memberitahukan bahwa ada yang mencari seorang ibu dan anaknya. Ia juga memberitahu bahwa Aminah menderita sakit parah. Ia meninggalkan Aminah dan Nabi Muhammad SAW di desa Abwa’. Siti Aminah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW pingsan setelah mengetahui ibunya meninggal. Panas Nabi Muhammad SAW tidak turun-turun. Mereka harus menemukan air untuk merendamnya. Saat sedang merendam Nabi Muhammad SAW tiba-tiba ada pasukan yang menyerang. Abbas diperintahkan untuk melindungi Nabi Muhammad SAW. 

Abdul Muthalib menceritakan pada Nabi Muhammad SAW bahwa orang-orang musyrik mengelilingi Ka’bah tanpa melakukan apapun. Tapi kami melakukan haji sesuai agama Nabi Ibrahim yang murni. Abdul Muthalib terjatuh saat mengelilingi Ka’bah bersama Nabi Muhammad SAW. Sebelum wafat, Abdul Muthalib menitipkan Nabi Muhammad SAW kepada Abu Thalib

Nabi Muhammad SAW meminta kepada Abu Lahab untuk melepaskan Tsuwaibah dan anaknya. Nanti ia yang akan membayarnya. Abu lahab dan Jamilah mengizinkannya.

Nabi Muhammad SAW menyaksikan pasangan yang bertengkar yang ingin menguburkan anak perempuannya hidup-hidup. Nabi Muhammad SAW pun berhasil menyadarkan sang ayah bayi perempuan tersebut.

Abu Thalib melunasi hutang Nabi Muhammad SAW kepada Abdul Uzza (Abu Lahab).

Di saat Abu Thalib dan Nabi Muhammad SAW berdagang, mereka dijamu oleh Bapa Pendeta. Bapa Pendeta memberitahukan hal yang telah diramalkan dalam kitab agamanya kepada Abu Thalib. Sang pendeta memberitahu bahwa Allah Swt mengirimkan ke tempat ini seorang utusan yang baru. Tapi orang-orang akan memerangi seorang utusan ini. Ia meminta Abu Thalib untuk menjaga keponakannya. Karena dia nanti akan menjadi seorang utusan Tuhan yang terakhir. Sang pendeta meminta mereka kembali demi keselamatan Nabi Muhammad SAW saat itu. 

Abu Thalib melihat keajaiban Nabi Muhammad SAW saat nabi melepaskan orang yang akan dijadikan persembahan ke laut. Kemudian air datang membawa ikan-ikan yang diharapkan kaum tersebut.

Kemudian alur kembali maju. Di akhir, saat Abu Thalib membela kebenaran risalah Nabi Muhammad SAW dan  direndahkan oleh Abu Sofyan. Justru Abu Sofyanlah yang dipermalukan oleh Allah swt. Abu Sofyan mengatakan selama ada Abu Thalib, paman Nabi Muhammad SAW. Ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Film diakhiri dengan Q.S. Ali-Imran ayat 64 dan Q.S. Al-Baqarah ayat 256.


B. Identifikasi Tokoh

1. Abu Thalib

Abu Thalib di kalangan penduduk Mekah, dikenal sebagai seseorang yang bertanggung jawab dalam pemberian pelayanan kepada para jamaah haji.

Setelah ayahnya, Abdul Muthalib wafat, maka hak pengasuhan keponakannya, Nabi Muhammad SAW. beralih ke tangannya. Beliau memberikan kasih sayang yang tulus kepada Nabi Muhammad SAW. sejak kecil tanpa membeda-bedakannya.

Di masa penyebaran risalah, Abu Thalib adalah di antara yang paling keras pembelaannya terhadap Nabi Muhammad SAW. dan paling besar dukungannya terhadap tersebarnya dakwah Tauhid. 

2. Pendeta Buhaira

Pendeta nasrani yang memberitahukan kepada Abu Thalib mengenai ciri-ciri atau tanda-tanda istimewa kenabian Nabi Muhammad SAW.

3. Abu Sufyan

Sebelum Masuk islam: 

Selalu menentang ajaran islam, selalu membuat kekerasan terhadap muslin, lidahnya yang selalu menyembur syair terus menyindir Rosulullah dengan kata-kata kotor dan menyakiti hati. Keadaan itu terus berlangsung selama dua puluh tahun.

Sesudah Masuk Islam: 

Sejak keislaman nya, Abu sufyan menghabiskan waktunya dengan beribadah dan berjihad, untuk menghapus bekas masa lalu dan ketinggalannya.

4. Abu Lahab

Abu Lahab ialah paman dari Nabi Muhammad SAW tetapi termasuk golongan orang jahat, sikapnya selalu memusuhi serta menghalangi dakwah Rasulallah SAW. Akibat sifat jahatnya Abu Lahab dihinakan oleh Allah SWT saat meninggal dan juga Abu Lahab menjadi salah satu orang yang kekal berada di neraka.

5. Tsuwaibah Al-Aslamiyah

Tsuwaibah adalah budak dari Ummu Jamil yaitu istri dari Abu Lahab.

Diriwayatkan, Tsuwaibah adalah ibu susu pertama Nabi Muhammad SAW.

Nabi membebaskan status budak dari Tsuwaibah.

6. Siti Halimah 

Halimatussa’diah merupakan ibu susu dari baginda Rosulullah SAW, sekaligus menjadi pengasuh Rasulullah saat kecil. Beliau memiliki sikap yang tenang penuh rasa cinta, penyayang, lembut, pekerja keras, pemberani, teguh dan kuat pendirian.

7. Fatimah 

Fatimah merupakan orang yang disuruh Abu Thalib untuk menemani Aminah pada saat Aminah sedang mengandung. Fatimah memiliki sikap yang baik hati, pekerja keras, serta memiliki rasa peduli terhadap orang lain apalagi terhadap Aminah, beliau selalu menemani dan membantu Aminah dirumah. 

8. Siti aminah 

Aminah diketahui menjanda saat mengandung Nabi Muhammad. Suaminya, Abdullah bin Abdul Muthalib tewas tanpa melihat wajah Nabi Muhammad. Dengan seorang diri berjuang merawat bayi Muhammad di dalam perutnya, Aminah patut dicap sebagai perempuan hebat dan kuat. Dia mempunyai sikap yang tangguh, penyabar, lembut, dan baik hati terhadap siapapun


9. Abrahah ( raja dari kerajaan gajah )

Abrahah adalah seorang jendral perang aksumite yang dikirim untuk menyerang kerajaan himyar, abrahah merupakan seorang budak dari pedagang romawi dipantai aduis dan abrahah terkenal karena kepemimpinannya dalam melakukan agresi militernya terhadap orang-orang quraisy di mekah yang terjadi sekitar tahun 570 M.

Abrahah memiliki sifat tercela yaitu sebagai berikut :

• seseorang yang paling sombong

•  kejam

• tinggi hati 

• egois




Tidak ada komentar:

Posting Komentar