Nama : Ihsan Burhanudin
NPM : 10120532
TUGAS PERTEMUAN-6 KARYA TULIS ILMIAH
“ KARANGAN ARGUMENTASI & PERSUASI “
Sebuah survey yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian STIE STEMBI pada dunia bisnis, mengenai hubungan, menghasilkan data sebagai berikut :
TEKS ARGUMENTASI
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pendidikan SLTA diperusahaan A-B-E-H-I mulai mengurangi dalam frekuensi kecelakaan kerjanya sebanyak 5 kali per-perusahaan. Selanjutnya pada rata-rata pendidikan S1 diperusahaan C dan D sangat mengalami penurunan dalam frekuensi kecelakaan kerja 2-3 kali. Dan selanjutnya pada rata-rata pendidikan SLTP diperusahaan F-G-J mengalami kenaikan pada frekuensi kerja, sebanyak 10-12 kali perperusahaan.
Setelah saya tela’ah jika perusahaan memiliki rata-rata pendidikan karyawannya SLTA dan S1 maka kecelakaan kerjanya berkurang atau kemungkinan besar tidak akan mengalami kenaikan frekuensi kecelakaan kerjanya. Akan tetapi ketika perusahaan memiliki rata rata pendidikan karyawannya SLTP maka frekuensi kecelakaan kerja bertambah banyak. Pendidikan adalah suatu hal yang penting bukan hanya untuk menunjang keselamatan kerja,tetapi di berbagai hal karena pendidikan sangatlah penting.Sementara itu orang- orang terkadang tidak memikirkan hal itu , padahal sejauh ini pendidikan menjadi penunjang kuat. Pendidikan adalah suatu proses seseoarang mengembangkan kemampuan, jadi semakin tinggi pendidikan normal yang dicapai, maka semakin banyak pula pemahaman seseorang, pendidikan yang tinggi dapat memberikan kualitas yang lebih “Perguruan tinggi yang menyelenggarakan keterampilan dan penelitian yang tepat dapat membantu negara-negara seperti Indonesia untuk menjadi lebih produktif, lebih inovatif dan lebih mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan di suatu lingkungan global yang kompetitif,” kata Direktur Tingkat Negara Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle. Pendidikan dapat membekali soft-skill , meningkatkan daya sainng, oleh karna itu tidak bisa diragukan lagi karna sudah jelas dan memang sudah sangat terbukti bahwa yang terlahir dari pendidikan tinggi dapat mengurangi kecelakaan kerja , karena pendidikan merupakan penggerak utama. Mengutip Data tahun 2000, Alhumami (2004) menyatakan bahwa komposisi angkatan kerja yang mengenyam pendidikan tingkat sekolah dasar ke bawah mencapai 59 %, angkatan kerja lulusan SLTP mencapai 16,06 % dan angkatan kerja lulusan SLTA mencapai 19,44 %. Sementara itu angkatan kerja berpendidikan tinggi berjumlah sangat sedikit, yakni 4,6 %. Data itu menggambarkan betapa mayoritas tenaga kerja Indonesia justru mempunyai keahlian dan keterampilan tinggi yang diperlukan sektor swasta (bisnis dan industri).Disini sudah jelas tertera bahwa mengurangi kecelakaan kerja bisa di tunjang oleh tinggi nya pendidikan dan pemahaman .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar